Desa
Suppirang, leppangan, dan salusape, kecamatan lembang merupakan merupakan
daerah yang berada dikabupaten pinrang letaknya kira-kira 30 km dari pusat
pemerintahan. Akses jalan dari kota kecamatan menuju desa saat ini sudah bisa
dilewati menggunakan sepeda motor walaupun jalannya belum diaspal. Didesa
leppangan hanya ada 5 rumah dan desa salusape 3 rumah, masyarakat kesehariannya
bekerja sebagai petani yang merupakan sumber penghidupan untuk memenuhi
kebuthan keluarga. Mayoritas anak-anak disana belum bisa menikmati pendidikan
gratis yang selalu dikampanyekan politikus partai saat berkunjung didesa
tersebut. Sungguh sangat ironis ketika melihat kehidupan eksklusif dan glamor
anggota pemerintahan kabupaten pinrang sementara masih banyak penduduknya yang
harus bermandikan keringat hanya untuk mencari sesuap nasi.
![]() |
Foto Bersama Anak-anak di Desa Salusapae |
Hari senin 5
agustus 2013 bertepatan dengan ibadah puasa yang ke 27 mahasiswa KMP PNUP
melakukan kegiatan Bakti Sosial, selain kegiatan tersebut merupakan program
kerja organisasi juga merupakan interpretasi fungsi mahasiswa yaitu social of
control, dimana mahasiswa harus berpartisipasi reel ditengah-tengah kehidupan
masyarakat. Inilah bentuk tindakan kemanusiaan yang sangat mulia oleh mahasiswa
KMP PNUP dengan membuat kegiatan Bakti Sosial. Ada beberapa item dalam kegiatan
baksos tersebut, yang pertama membersihkan mesjid didesa suppirang, yang kedua
membagikan bahan makanan berupa telur, indomie, ikan kaleng, minyak goreng
didesa leppangan dan salusape.
Mahasiswa KMP PNUP sangat antusias dalam menjalankan
kegiatan tersebut mulai dari anggota kehormatan, pengurus, dan adik-adik
mahasiswa baru yang sangat bersemangat ketika dalam perjalanan menuju desa,
walaupun harus melewati jalan terjal yang penuh dengan bebatuan sampai-sampai
mereka harus menyebrangi sungai untuk sampai kedesa. Yang paling luar biasa
adalah semangatnya tetap berkobar saat salah satu diantara mereka terjatuh dari
motor dan ada juga yang terpeleset sampai jatuh di air saat menyebrangi sungai.
11:00 wita desa suppirang, agenda pertama
membersihkan mesjid, Mahasiswa KMP PNUP sampai didesa suppirang tepatnya
didepan mesjid, dengan arahan ketua KMP dan ketua panitia baksos mereka
masing-masing mengambil peran untuk membersihkan mesjid seperti
menyapu/mengepel lantai, merapikan barang-barang dan perlengkapan ibadah, tapi
ada juga beberapa diantara mereka yang bermalas-malasan, hanya duduk sembil
cerita dan tertawa disekitaran mimbar mesjid. Dalam keadaan menjalankan ibadah
puasa ditambah lagi cengkraman panas matahari yang membuat energi terkuras dan
tubuh kelelahan mereka tetap memancarkan senyum bahagia diwajahnya bagaikan
lilin yang meleburkan dirinya untuk menjaga agar bunga api tetap menyala agar
dapat memancarkan cahaya ditengah-tengah kegelapan. Inilah karakter kader KMP
PNUP yang memiliki spirit perjuangan dalam menyelesaikan tanggung jawab.Satu jam berlalu dengan dibumbuhi canda tawa
akhirnya kegiatan membersihkan mesjid
pun selesai, mereka kemudian melaksanakan sholat duhur berjamah bersama
dengan masyarakat sekitar dilanjutkan dengan briefing untuk mengevaluasi dan
mebicarakan agenda berikutnya, ketua KMP sempat mengevaluasi kekurangan saat
membersihkan mesjid yaitu WC yang tersumbat belum sempat diperbaiki dan
harusnya bisa memberikan bantuan berupa lap kaki karna mesjid tersebut tidak
memiliki lap kaki. Briefing selesai, perjalanan dilanjutkan untuk menyelesaikan
agenda kedua. Jarak yang harus ditempuh untuk sampai kedesa berikutnya sekitar
4-5 km melewati jalan yang sangat tidak bersahabat ini karna kurangnya
perhatian pemerintah setempat untuk memperbaiki jalan tersebut.
13:45 akhirnya sampai didesa leppangang, barisan motor diparkir rapi dibawah rumah masyarakat kemudian mereka burkumpul untuk membagi team kerja yang akan melakukan pembagian bahan makanan ditiap-tiap rumah. Sesuai kesepakatan team terbagi dua dan tiap team terdiri dari 4-5 orang, setelah terbentuknya team mereka kemudian mendatangi rumah masyarakat untuk membagikan bahan makan. Ada juga beberapa anggota yang hanya tinggal duduk santai bercanda ria dibawah rumah dan menikmati pemandangan alam sambil berfoto-foto. Saat sampai dirumah masyarakat tiap team terlebih dahulu berbincang-bincang dan meminta kesediaan masyarakat untuk menerima pemberian bahan makanannya, karna biasanya masyarakat desa pinrang “masiri” malu menerima pemberian seseorang terlebih lagi kalau mereka tidak mengenal siapa orang tersebut, itulah tipologi masyarakat pedesaan dipinrang yang menjadikannya tekun bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka karna ada konstruk budaya lokal dalam pahaman mereka ‘jangan pernah berharap pemberian seseorang, ketika engkau masih bisa mencarinya. Berhubung hanya ada 5 rumah didesa leppangan jadi tidak memakan banyak waktu untuk membagikan bahan makanannya, mereka dapat menyelesaikan dalam waktu kurang lebih 30 menit, begitu pula didesa salusape.
13:45 akhirnya sampai didesa leppangang, barisan motor diparkir rapi dibawah rumah masyarakat kemudian mereka burkumpul untuk membagi team kerja yang akan melakukan pembagian bahan makanan ditiap-tiap rumah. Sesuai kesepakatan team terbagi dua dan tiap team terdiri dari 4-5 orang, setelah terbentuknya team mereka kemudian mendatangi rumah masyarakat untuk membagikan bahan makan. Ada juga beberapa anggota yang hanya tinggal duduk santai bercanda ria dibawah rumah dan menikmati pemandangan alam sambil berfoto-foto. Saat sampai dirumah masyarakat tiap team terlebih dahulu berbincang-bincang dan meminta kesediaan masyarakat untuk menerima pemberian bahan makanannya, karna biasanya masyarakat desa pinrang “masiri” malu menerima pemberian seseorang terlebih lagi kalau mereka tidak mengenal siapa orang tersebut, itulah tipologi masyarakat pedesaan dipinrang yang menjadikannya tekun bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka karna ada konstruk budaya lokal dalam pahaman mereka ‘jangan pernah berharap pemberian seseorang, ketika engkau masih bisa mencarinya. Berhubung hanya ada 5 rumah didesa leppangan jadi tidak memakan banyak waktu untuk membagikan bahan makanannya, mereka dapat menyelesaikan dalam waktu kurang lebih 30 menit, begitu pula didesa salusape.
![]() |
Desa Leppangang |
Setelah kegiatan Bakti Sosial
selesai, mereka berkumpul didesa bungi tepatnya rumah saudari Nunu Bondeng
untuk berbuka puasa ‘menikmati masakan ala mace Nunu Bondeng’.
Mohon keritikan dan masukannya (atau sekalian ditambah)
Mohon keritikan dan masukannya (atau sekalian ditambah)
“HAERUDDIN
SYAM MASAGENAE”
Salam Persahabatan,,,dari tulisan saudara diatas sepertinya ada kekeliruan,,karena jarak suppirang dengan ibukota pemerinthan atau pinrang adalah kurang lebih 100 km,,kemudian dibagian lain anda menuliskan bahwa jam 11 kami sampai disupirang dan kegiatan pertama membersihkan mesjid,,,setahu saya, di suppirang itu tidak ada mesjid,,,hehehehe mf saudara jika tulisan dan komentar saya ini ada yg kasar.
BalasHapusIyye daeng terima kasih banyak atas koment dan masukannya saya sangat bangga kita koment.. tabe nanti akan di perbaiki daeng..
Hapus