Ketimpangan sosial sering sekali di dapatkan dalam interaksi antar satu individu dengan individu yang lain dalam institusi sosial. Terkadang fenomena tersebut menjadi percikan api yang berujung pada perdebatan, permusuhan, bahkan sampai perkelahian, bisa juga sebaliknya. Ketimpangan sosial yang dimaksud adalah adanya perlakuan berbeda suatu individu dengan individu yang lain hal tersebut terjadi karna adanya ikatan sosial yakni sebagai keluarga, sahabat,dan pacar.
Berbicara
masalah pengkaderan tentu hal tersebut sangat identik dengan lembaga karna syarat
mutlak suatu lembaga , baik itu lembaga profit, kemahasiswaan, pemerintah
adalah regenerasi sebagai sosok untuk melanjutkan agenda-agenda lembaga
tersebut dan kualitas regenerasi sangat
dipengaruhi oleh prosesi pengkaderan struktural maupun kultural. Jadi bagaimana
seseorang regenerasi ditempa sedemikian rupa untuk menghasilkan generasi yang
berkulitas, dalam proses pengkderan inilah dilakukan internalisasi nilai-nilai tujuan
lembaga tersebut.
Pengkaderan
akan sangat normatif jikalah didefenisikan dengan pendekatan lembaga, mari kita membahas pengkaderan
secaran universal dengan menggunakan pendekatan spirit perjuangan “setiap
hembusan nafas adalah pengkaderan” pada
dasarnya pengkaderan merupakan metodelogi
untuk menularkan spirit perjuangan kepada seseorang, dengan kata lain
ada transformasi nilai. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan rasa perhatian
lebih dan saling menjaga satu sama lain, walaupun tanpa adanya ikatran
keluarga, sahabat, dan pacar, jadi esensi proses pengkaderan adalah bagaimana
individu memberikan perhatian lebih terhadap individu yang lain begitu pula
sebaliknya, dan saling menjaga satu sama lain dan hal tersebut dilakukan dalam
setiap hembusan nafas. Esensi itulah yang akan menghasilkan ikatan spirit
perjuangan lebih kuat dari ikatan keluarga, sahabat, dan pacar.
Pada
dasarnya keluarga adalah ikatan darah antara satu individu dengan individu yang
lainnya dan sangat normatif. Hal itu bisa dilihat dari kartu keluarga (KK) dan
informasi lisan dari individu yang memiliki ikatan darah seperti, kakek, ayah,
dan saudara. Keluarga juga terkadang didefenisikan sebagai kesamaan dalam suatu
komunitas seperti kesamaan suku, mahasiswa, profesi kerja dll. itulah beberapa
gambaran keluarga, selanjutnya akan diintegritaskan bagaimama pengaruhnya
terhadap proses pengkaderan.
Pembasan
diatas telah disampaikan esensi pengkaderan yakni rasa perhatian dan saling
mejaga satu sama lain, jikalah hal tersebut tidak bisa diintegrasikan didalam
lingkungan keluarga maka akan menimbulkan kecanggungan untuk berkomunikasi dan
bahkan bisa saling tidak mengenal kalau keluarga tersebut berdomisili ditempat
yang berbeda, sebaliknya jika esensi pengkaderan bisa di integrasikan dalam
interaksi sosial maka akan menghasilkan ikatan kekeluargaan yang sangat kuat
walaupun tanpa adanya ikatan darah, begitu pula dengan ikatan sahabat dan
pacar.
( Mohon kritikan dan sarannya )
Haeruddin Syams
Masagenae
Mudah - mudahan tujuan pengkaderan tercapai
BalasHapus