Foto Saya

Home » » SEJARAH KERAJAAN SUPPA Part I

SEJARAH KERAJAAN SUPPA Part I

ILUSTRASI
Daerah kerajaan Suppa pada jaman pemerintahan Hindia-Belanda merupakan daerah Onder Afdeling Pinrang dimana terdapat enam arung tungke (pemerintahan tunggal) terdiri dari Kerajaan Suppa, Sawitto, Alitta, Letta, Batu Lappa, dan Kassa.

Sampai saat Indonesia merdeka dan Pinrang ditetepkan sebagai daerah Tingkat II yaitu Kabupaten pinrang. Secara etimologi Suppa berasal dari kata Subba = Muncul. Pembahasan pada tulisan ini akan lebih terfokus membahas asul-usul Suppa secara pemerintahan bukan suppa secara wilayah sebelum adanya pemerintah, pemerintah yang dimaksud adalah kerajaan Suppa.

Pembentukan kerajaan Suppa diawali dengan pengangkatan Manurung’nge sebagai Datu Suppa pertama oleh orang-orang yang menyaksikan dan mendengar berita kedatangannya di tanah Suppa.

Dalam lontara suppa diceritakan manurung’nge mompo ri lura malowangnge (muncul didanau yg besar : maksudnya ialah laut. pen.) bersama dengan sarung lumut dan benda-benda Arajang/kebesarannya yang serba emas, seperti periuk emas, sendok nasi emas, periuk sayur emas, dan peralatan dapur lain-lainnya yang terbuat dari emas.

Orang-orang yang mengetahui kedatang Manurung’nge kemudian berkerumung mulai dari orang tua, anak/cucu tanpa terkecuali untuk menyaksikan peritiwa itu dengan mata kepala mereka sendiri. Manurung’nge di Suppa tidak ada seorang pun yang mengetahui sosoknya, dari mana datangnya, maka dilekatkanlah kata Manurung’nge kepadanya.

Pada umumnya orang-orang yang melihat manurung’nge adalah seorang perempuan yang rupawan dan tidak ada yang menyamai kecantikannya ditanah Suppa begitupula dengan arajang yg bawa olehnya. Dengan alasan itu sehingga Manurung’nge mendapat perlakuan yang spesial dan mempercayakan sebagai pemimpin mereka.

Dikatakan dalam lontara suppa Lurangngi pabbanua’e ri onrong masennge patuwo engngi alane (Bawalah penduduk ke tempat yang menyenangkan yang bisa menghidupkan dirinya). Pabbanua percaya bahwa Manureng’nge sebagai pemimpin yang mengantarkan kehidupan mereka menjadi lebih baik, sejahtra, dan tentram dari sebelum kedatangannya.

Adapun gelar dari manurung’nge adalah Puatta Kewaramparangnge karna manurung’nge datang dengan harta bendanya dalam bahasa bugis disebut waramparang sedangkan nama dari Manurung’nge adalah We Tipulinge. Dengan dinobatkannya We Tipulinge sebagai Datu Suppa pertama maka resmilah kerajaan Suppa secara pemerintahan, beliau kemudian dipersunting oleh Labangngenge manurung ri bacukiki.

Penulisan cerita kedatangan Manurung’nge ri Suppa tidak disertai oleh penulisan tahun jadi untuk melacak waktu kedatangannya saya menggunakan masa kepemimpinan datu Suppa yang ke IV yaitu Lamakkarawi 1544 M yang dituliskan dilontara Suppa. Jika dirata-ratakan 1 peride 50 tahun jadi 4x50 = 200 tahun. Jadi 1544-200 = 1344 jadi asumsinya kedatangan Manurung’nge pada abad ke 13. Salah satu budayawan pinrang juga yaitu daeng chindang pernah mengatakan kepada saya bahwa kedatangan Manurung’nge ri Suppa pada ke 13 dengan asumsi generalisasi beberapa Manurung di Ajatappareng seperti di Manurung bacukiki dan Manurung cempa yang tertulis dilontara lain.

 -HS'Masagenae
Sumber Gambar : http://hot.detik.com

0 komentar:

Posting Komentar

Halaman

Twitter

 
Support : http://sempugi.org/ | Your Link | Your Link
Copyright © 2014. Haeruddin Syams - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger