Foto Saya

Home » » GADIS PINK MENGGUGAT !!!

GADIS PINK MENGGUGAT !!!

ILUSTRASI


Saya terinspirasi membuat coretan kumuh ini setelah membaca tulisan saudari Purti Reski Ananda, Beliau adalah Mahasiswi Kampus Hitam, salah satu penulis hebat yang saya kagumi, tulisan beliau ialah "Gadis Pink"

Sebuah tempat jauh dari rumah menjadi payung yang melindungiku bersama seorang teman dari peluru tetesan hujan dan cengkaraman dingin gelap malam, temanku menyebutnya “warung kopi” disana kucicipi sajian tulisan saat aku berpetualang di dunia maya bersama dengan leptop kesayanganku, hingga kutemukan artikel yang berjudul Gadis-Pink.

Rangkaian huruf, kata, kalimat artikel itu seperti perahu layar berhiaskan berlian yang tak seorang pun menolak untuk berlabuh bersamanya, kemudian Gadis Pink mengajakku menjelajahi samudra biru bersama dengan perahu layar itu.

Sepanjang perjalanan aku menjadi pendengar setia curatan hati Gadis Pink, ia mendongengkan selembar demi selembar pahit-manis hidup yang telah ia torehkan selama ini.

Belaian sajak Gadis Pink membuat kelopak mataku termanjakan hingga perahu layar kembali.

Dari luar terdengar suara yang memanggil-manggil namaku, kupalingkan wajah kudengar sapaan guntur dan sengatan kilat menyampaikan pesan bahwa bantal guling dirumah sedang merindukan kehadiranku. Kukedipkan mata hingga perasaanku membisikkan bahwa ia sudah mengantuk.

Kulangkahkan kaki meninggalkan Gadis Pink menuju panggilan kerinduan bantal gulingku. Selangkah demi selangkah ke lewati garis hitam, Tik-tak-tik-tuk dari belakang terdengar suara bergemuruh yang mengikuti hingga aku sampai dirumah.

Dirumah kudekap bantal gulingku, belaiannya menjadikan kelopak mataku makin termanjakan setelah dimanjakan oleh curahan hati Gadis Pink. Kututup jendela mataku hingga kutertidur.

Di dalam mimpi kudengar suara gemuruh itu semakin dekat, ternyata suara itu berasal dari tubuh Gadik Pink yang mengikutiku hingga dalam mimpi, kuhampiri Gadis Pink untuk bertanya kenapa tubuhmu mengeluarkan suara bergemuruh.?

Sambil menangis terseduh-seduh Gadis Pink menjawab, suara gemuruh itu adalah teriakkan kelaparan cacing dalam perutku. Setiap hari suara gemuruh itu mengusik hidupku dan mebuat tubuhku kesakitan.

Usik dan sakit itu memaksa diriku menjadi Gadis Pink yang dulunya teman-teman selalu memanggil namaku Bunga.

Bunga desa yang penuh dengan keceriaan.

Bunga desa yang selalu menampakkan tawa manis.

Bunga desa yang mempunyai cita-cita mulia.

Tapi semua itu telah kukubur dalam-dalam semanjak aku menjadi Gadis Pink.

Karna dengan menjadi Gadis Pink begitu mudah kedapatkan kertas gambar yang orang-orang menyebutnya uang !

Hampir setiap malam kutemani lelaki berkepala tikus untuk melahap kenikmatan dunia, kupasrahkan diriku menjadi pelampiasan hasrat kebinatangannya demi mendapatkan kertas gambar.

Kulihat…

Keseharian lelaki berkepala tikus itu selalu berpakaian seragam duduk dikursi pemerintahan dari pagi hingga sore yang katanya ingin mensejahtrahkan rakyat.

Kulihat…

Lelaki itu bersama dengan gerombolan manusia yang berkepala hewan merampas kertas gambar milik rakyat, mereka juga mengekplotasi sumber daya alam milik rakyat kepada korporasi internasioanal.

Kedengar…

Suara para manusia berkepala hewan itu beronani dengan sejuta janji manis, yang tidak pernah mereka penuhi.

Kudengar…

Suara cemooh mereka mencaci maki teman-temanku dijalan yang mencari kertas gambar karna keseharian teman-temanku pun selalu diusik dan tersakiti oleh suara gemuruh seperti dengan diriku.

……..Entah kenapa didalam mimpi ini aku sadar bahwa para manusia berkepala hewan itu telah membuat jebakan,yang membuat diriku dan teman-temanku tidak bisa berkutik.

Jebakan itu adalah sistem sosial yang membuat kami termiskinkan, mengorganisir kami menjadi gerombolan orang-orang bodoh, dan menjadikan kami menjadi boneka-boneka mainan karna maneuver kedikdayaannya tidak bisa kami bendung, sampai-sampai setiap hari cacing-cacing dalam perut kami berteriak kelaparan.

…….dan pada akhirnya aku harus menjadi “GADIS PINK”

Dalam lubuk hati yang paling dalam kami ingin menggugat tapi apa daya tangan tak sampai.

Kemana para Mahasiswa yang menyebut dirinya aktivis ???

Kemana orang-orang yang menyebut dirinya ulama ???

Kemana para akademisi yang menyebut dirinya Profesor ???

Tok-took-tok suara itu mebangunkanku dari mimpi, suara itu adalah ketukan pintu yang setiap pagi dilantunkan oleh adiku agar aku terbangun dari setiap mimpi-mipiku. Aku terbangun dengan membawa lembaran-lembaran curahan hati Gadis Pink dalam mimpiku dan kutuliskan dalam sebuah coretan kumuh ini…
-HS'Masagenae

0 komentar:

Posting Komentar

Halaman

Twitter

 
Support : http://sempugi.org/ | Your Link | Your Link
Copyright © 2014. Haeruddin Syams - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger