Foto Saya

Home » » KOMPEN KAMPUS HITAM MASIH MENJADI MISTERI

KOMPEN KAMPUS HITAM MASIH MENJADI MISTERI

ILUSTRASI Sumber : http://www.azri.my
 22/Januari/2014

Seperti biasanya setiap akhir semester mahasiswa kampus hitam selalu disibukkan dengan kartu bengkalai dan kartu kompen, mereka sibuk mencari dosen untuk menandatangani kartu bengkalainya, yang merupakan syarat untuk mengabil kwitansi pembayaran dan kartu kompen yang harus mereka bayar dengan uang atau membersihkan ruangan lab dan bengkel.

TUJUH tahun yang lalu saat pertama kali aku memegang kartu bengkalai dan kartu kompen kulihat nama-nama dosen yang tertulis bagaikan deretan nama artis idolaku yang harus aku dapatkan tandangan mereka sebagai fans sejati.

Seorang idola tren dengan gaya cueknya minta ampun harus aku lebarkan senyum agar ia memberikan tanda tangan. Senyum itu juga harus kutampakkan kepada dosen yang ingin kumintai tanda tangan dengan mimik muka cuek melibihi artis idolaku. Aku heran  kenapa tiap akhir semester beberapa dosen ternama selalu menjadi artis momemtuman yang dikejar-kejar oleh mahasiswa sebagai fansnya.

Hari ini aku duduk di kantin melihat mahasiswa kampus hitam mondar-mandir mencari artis idola mereka hanya untuk mendapatkan tanda tangannya.

Tiap akhir semester beberapa mahasiswa kampus hitam juga harus menyisihkan uang jajan mereka untuk membayar kompenisasi karna selama perkuliahan mereka absen di dalam kelas, bagi yang uang jajannya pas-pasan terpaksa harus membersihkan ruangan belajar sebagai kompenisasi.

Kompen adalah aturan untuk mahasiswa yang absen dalam perkuliahan, biasanya tiap-tiap jurusan memberlakukan kompeniasi yang berbeda. Tapi umumnya mahasiswa harus membayar 1.000/jam dan ada beberapa jurusan yang memberlakukan aturan tambahan 1.000/jam di kali 2 jadi 2.000/jam.

Terkadang juga beberapa kelas diarahkan oleh wali kelasnya mengumpulkan uang kompen mereka untuk membeli fasilitas kampus seperti pot bunga, kursi dan meja belajar. Sungguh ironis kampus yang berstatus negri yang mendapatkan anggaran pendidikan, memakai uang mahasiswa untuk membeli fasilitas kampus.

Sewaktu masih menjadi pengurus salah satu lembaga internal  kampus hitam aku pernah mencari aturan tentang kompen di buku-buku statuta kampus tapi aku tidak pernah mendapatkan aturan itu. Beberapa dosen pun yang sempat kutanya memberikan jawaban ambigu hingga kompen menjadi misteri bagiku sampai aku menyelesaikan pendidikan di kampus hitam.

Dikantin saat aku diskusi dengan beberapa mahasiswa yang baru saja membayar kompennya, aku bertanya kepada mereka apakah pernah membaca statuta kampus tentang aturan kompen?  mereka semua menjawab tidak.

Sampai saat ini kompen masih menjadi misteri bagiku, dan mungkin sampai generasi terakhir kampus hitam hal itu akan tetap mejadi mesteri.

-HS’Masagenae

0 komentar:

Posting Komentar

Halaman

Twitter

 
Support : http://sempugi.org/ | Your Link | Your Link
Copyright © 2014. Haeruddin Syams - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger