Di antara Tuhan dan manusia
hanya terdapat dua hijab – yaitu kesehatan dan kekayaan—dimana hijab-hijab yang
lain datang dari keduanya. Orang-orang yang merasa sehat tidak pernah mencari
dan melihat Tuhan, tetapi ketika sakit menimpa mereka, mereka pun akhirnya akan
menangis dan menyeru, “Oh Tuhan! Oh Tuhan” dan pasrah kepadaNya. Karena itu,
kesehatan menjadi hijab mereka dan Tuhan tersembunyi di balik penyakit yang
dirasakannya.
Selama manusia memiliki
kekayaan, mereka akan memuaskan keinginan-keinginannya, bersenang-senang
sepanjang siang dan malam. Tetapi ketika mereka jatuh miskin, semangatnyapun
melemah lalu kembali kepada Tuhan.
Mabuk dan
kemiskinan membawamu datang padaku,
Aku adalah budak
mabukmu dan kebutuhanmu.
Tuhan telah memberikan Fir’aun empat ratus tahun
kehidupan, kerajaan dan kesenangan. Akan tetapi semua itu menjadi hijab baginya
yang menjauhkannya dari Tuhan. Dia bahkan dalam satu hari tidak pernah
mengalami sesuatu yang tidak diinginkannya, tidak pernah sakit, sehingga karena
itulah dia benar-benar melupakan Tuhan. Tuhan lalu berfirman, “Turutilah apapun
yang kamu inginkan, dan kamu tidak usah memikirkan Aku. Selamat malam!”
Raja Sulaiman
tumbuh dalam pemerintahannya diselimuti kebosanan,
Tetapi sakitnya
tidak pernah sembuh dengan kesibukan.
JALALUDDIN RUMI
0 komentar:
Posting Komentar